Program Pemberdayaan Masalah Kesejahteraan Sosial Diharapkan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Akhmad Namsum membuka sosialisasi Pemberdayaan Dan Pembinaan Lorong Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi dengan tema Mendorong Kegiatan Kewirausahaan Skala Kecil Dalam Mengurangi Ketidaksetaraan Kesejahteraan Sosial Bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi di d’maleo hotel Selasa (25/06)

Turut hadir, Sekretaris Dinas Sosial Ade Ismar Gobel , kabid Organisasi Sosial Riri Iman, Narasumber Drs. Aspian Noor, M.Si, Dr. Nurhayati Asis dan moderator Murni Rahman, S.Kesos dan seluruh kepala seksi bidang Usaha Kesejahteraan Sosial

Dalam sambutannya, Akhmad menyampaikan Menjadi kewajiban kita sebagai aparat maupun masyarakat untuk bersama-sama mengoptimalkan seluruh aspek pembangunan yang pada hakekatnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana Program dari Dinas Sosial Kota Makassar dimana salah satu diantaranya adalah Program Pemberdayaan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

“Kemiskinan adalah masalah yang mempunyai keterikatan terhadap masalah-masalah sosial di Indonesia. Berbagai kesenjangan terjadi antara masyarakat menengah ke atas dan masyarakat yang berada di garis kemiskinan. Akibatnya, muncul berbagai masalah kesejahteraan, termasuk wanita rawan sosial ekonomi” ungkap Kadis Sosial

Sementara itu kepala bidang Usaha Kesejahteraan Sosial Muliawati dalam laporannya menyampaikan bahwa Dalam konteks pembangunan di Indonesia, masalah kemiskinan semakin menjadi primadona sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 lalu. 

“Kemiskinan menjadi semakin sering dibicarakan karena adanya peningkatan jumlah penduduk miskin yang cukup tajam yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tersebut, Biasanya, wanita rawan sosial ekonomi mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, atau minimal tidak tamat pendidikan sekolah dasar. Wanita yang ditinggal oleh suaminya tanpa batas waktu tertentu juga dapat digolongkan ke dalam golongan wanita rawan sosial ekonomi,"tutup uly sapaan akrabnya.

Tujuan kegiatan ini untuk Mengurangi jumlah WRSE yang berada dalam garis kemiskinan juga Meningkatkan taraf hidup WRSE, selain itu juga Mengembangkan keterampilan WRSE untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menangani masalah PMKS di lingkungannya, khususnya masalah WRSE.

Kegiatan pemberdayaan dan pembinaan lorong bagi wanita rawan sosial ekonomi ini adalah perempuan berusia 19-59 tahun yang menjadi kepala keluarga tanpa memiliki mata pencaharian tetap dan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar keluarganya. (yat)